Sunday 1 June 2014

Tertawa Sajalah..

Hahaha..
Sering aku merasa iri, dengki, tak tau diri dengan kehidupan ini. Tersesat dalam lorong entah yang mana ujungnya. Kanan ke kiri aku bingung sendiri. Hei, kemana arah pulang? Diam, hitam, mereka temanku. Ditemani lucu, aku tertawa melihat dinding lorong yang perlahan berekspresi meriah lalu bertransformasi menjadi pelawak. Lelucon dingin yang membuat keringat merekat tanpa hangat. Aku melihat dalam kabut yang selalu menghambat. Jahat.

Hahaha..
Aku berperan wajar sekedar menghindar dari antagonis. Mencoba membuat semua terasa manis, walau kadang miris. Kadang berimajinasi magis namun seketika ditepis, sadis. Sudah, bangun saja dari mimpi buruk yang membuatku terpuruk, remuk. Bergulat gagah mencoba kuat dengan tubuhku yang lemah. Aku kalah, karena memang senjataku tidak ampuh, masih rapuh.

Hahaha..
Ada apa dengan hidup ini? tertatih-tatih menggali lubang cahaya. Mengharap silau, namun tetap saja redup. Menunggu dan menunggu sambil tertelungkup padahal waktu sayup-sayup berlalu. Aku tertipu, aku berdiri, lalu berlari entah kemana, mungkin mencari arah samudera sambil menggendong keinginan. Hmm... baik, ini hidupku. Tercipta sebagai petarung sampai tertidur dan tanpa harus bangun lagi.

Hahahahahahahahahahahaa..

No comments:

Post a Comment